Seumur hidup aku
Ini yang pertama
Pintu hatiku diketuk
Oleh dua wanita
Punyai ciri selama ini ku cari
Berbeza wajah ayunya tetap asli
Kalau ku pilih di sini
Apa kata di sana
Kalau ku pilih di sana
Di sini akan terluka
Perlukah aku pilih keduanya
Bahagi kasih adil-adilnya
(*)
Sungguh ku merasa resah
Untuk menilai sesuatu yang indah
Namunku ada pepatah
Yang aku gubah..
Di sana hanyalah menanti
Sampai bila pun ku tak pasti
Bertanya khabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namun ku tahu dia setia
Dan di sini tetap menunggu
Berada jelas di mataku
Kasih tak luak terhadap aku
Sanggup menunggu kata putusku
Sayang ketabahanmu menawanku
(ulang *)
Ku terima satu nota
Ringkas tulisannya
Dia sedia undur diri
Dan memaafkanku
Katanya anggap ini satu mimpi
Yang datang sekadar..
Untuk menguji..
Ini yang pertama
Pintu hatiku diketuk
Oleh dua wanita
Punyai ciri selama ini ku cari
Berbeza wajah ayunya tetap asli
Kalau ku pilih di sini
Apa kata di sana
Kalau ku pilih di sana
Di sini akan terluka
Perlukah aku pilih keduanya
Bahagi kasih adil-adilnya
(*)
Sungguh ku merasa resah
Untuk menilai sesuatu yang indah
Namunku ada pepatah
Yang aku gubah..
Di sana hanyalah menanti
Sampai bila pun ku tak pasti
Bertanya khabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namun ku tahu dia setia
Dan di sini tetap menunggu
Berada jelas di mataku
Kasih tak luak terhadap aku
Sanggup menunggu kata putusku
Sayang ketabahanmu menawanku
(ulang *)
Ku terima satu nota
Ringkas tulisannya
Dia sedia undur diri
Dan memaafkanku
Katanya anggap ini satu mimpi
Yang datang sekadar..
Untuk menguji..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan